Rabu, 22 April 2009

Selintas Bayanganmu

Kamis, 23 April 09

Dalam kesibukanku hari ini, tiba tiba anganku melayang, wajah ibu melintasi benakku. Fikiranku kembali kemasa silam kala ibu pergi untuk slamanya, aku tak sempat melihat wajah ibu menyambut sakratul maut, aku yang tak sempat membersihkan tubuh  ibu ketika mandi terakhirnya,  aku yang tak turut menutup tubuh ibu dengan kafan dan aku yang tak bisa menyaksikan ibuku di usung kedalam rumah keabadian.  Aku hanya disambut tanah merah dan tatapan bapak yang menghujam jangtungku.  Kala itu,  tak setetes pun air mataku turun, bukan karena aku tak sedih kehilanganmu, tapi tak ingin airmataku justu akan menambah luka bapakku. Bapak sangat kehilangan, ternyata lebih terpukul dari jiwaku yang hingga kini masih selalu mengenangmu. Hingga detik detik ajal pun menjemput bapak,  yaitu orang yang masih tersisa dalam hidupku. beliau tak sekejap pun melupakanmu, tahu kah engkau ibu?..sehari menjelang maut itu menjemputnya, beliau menyebut namamu, beliau merindukanmu. Ibu...bapak bilang " bapak teringant ibu kamu".  Bu..air mataku tak sanggup kebendung,  firasatku "bahwa bapak pun akan meninggalkan aku".  Ternyata benar bu, sehari setelah itu bapak pergi menyusulmu. Ibu... aku gamang.. aku gamang  setelah kepergianmu, kini bapak pun pergi meninggalkanku.  Duniaku seakan gelap..buntu..aku tak punya siapun yang tersisa.. kalian berdua adalah penopang jiwaku,  kini semua pergi.. pergi untuk selamanya.  Jujur ibu.. aku belum bisa membahagiakan kalian berdua,  aku mungkin anak yan tak berbakti,  namun percayalah jauh dilubuk hatiku,  aku sangat.. sangat menyangi kalian,  aku sangat merindukan kalian. Dan kalian adalah orang paling aku sayangi dan takkan pernah pupus dari do'aku.

Ibu.. kini ditengah cerahnya mata hari, bayanganmu melintas dibenakku dan ucapan terakhir bapak terngiang ditelingaku, dengan suara yang tersendat lirih bapak selalu melafazkan Alfatihah dan kalimah syahadat. sambil menatapku bapak berkata, "bapak ingat ibu kamu.., itu ada suara azan.., sudah subuh..., kamu pergilah wudhu'..shalat subuh dulu...". dan akhirnya aku shalat subuh disampingnya diatas tempat tidur bapak. Pesan terakhir bapak tentang shalat, hingga kini tak pernah pupus dari benakku.  

Aku rindu.. rindu kalian berdua... Tahu kah engkau ibu, apa yang aku perbuat jika terkenang dirimu? dan tahu kah kalian apa yang aku perbuat jika aku merindukanmu? cuma menangis..ya.. aku menangis dalam sujudku, ibu..bapak maafkan.. maafkan aku. Disini aku slalu mendo'akanmu, semoga Allah mengampuni dosa dosamu, menyayangimu, melindungimu, melapangkan kuburmu, dan aku berharap semoga Allah mempertemukan dan mengumpulkan kita di di akhirat kelak.Amin..ya Allah..